Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Petak Umpet Minako All About Growing Up With Manga and Anime

Petak Umpet Minako is an Indonesian movie based on Indonesian best selling survival horror novel. The story is about young people who held a school reunion and plays a highly known Japanese hide and seek alone Hitori Kakurenbo. Hitori Kakurenbo requires a doll for the medium for the spirit to possessed who who will turn as the seeker. When the spirit comes, everybody runs for their life not only chased by the doll but also their haunting past life. The spirit that possessed the doll named Minako. Minako chase all the participant of the game and take their soul. As Minako collects more souls it gradually turns into a perfect form. I’m an Indonesian director who grows with Japanese cultures and admires how Japanese forms their cultures into a popular culture for their young generation. Not even for the Japanese, but also internationally. As I wrote the script the characterization of the characters is very manga-like character design. The way the actors acts in someway is unrealistic, b

Konsep Poster Film Mereka Yang Tak Terlihat

From concept to execution. Waktu gue membayangkan design konsepnya, gue mau sesuatu yang intim as the story is about relationship (human with human and human with non-human), tapi bisa bikin orang mikir atau memicu interaksi orang yg melihat, tapi juga creepy at the same time. Maka gue bikin lah konsep seperti sketch gue ini. Bersama sahabat gue yang udah ngerti banget taste gue, graphic designer yang sangat baik hati Alvin Harris, kami mengeksekusi konsep ini. Engga gampang ngarahin 3 perempuan cantik ini, they are so intimidating hahaha, maksud gue in a good way. Each character has a strong persona, so its really hard to make a blend between them. setiap pergerakan gestur, micro facial expresion yang berubah, bisa berubah juga 'story' dalam poster ini. Jadi gue mencoba beberapa expression, tapi yang kalian lihat ini lah yg menurut gue the best on who can represent the story well.

Film Horror The Mannequins Karya Billy Christian (Part 2)

Proses Shooting Film Petak Umpet Minako

MATI LAMPU MENDADAK DI GEDUNG TUA Waktu itu kami shooting di sebuah set lokasi di daerah Senen, sebuah gedung tua 5 lantai. Kami shooting di lantai 5. Gedung ini memiliki lift, tapi sudah engga difungsikan lagi, jadi satu-satunya akses ya hanya lewat tangga. Kebayang dong, semua kru dan pemain harus naik turun tangga kalau mau ke toilet. Saat itu hujan deras disertai angin, sebagian kru berada dilantai dasar, sementara yang lain berada di lantai 5. Pada saat proses pengambilan gambar mau dilakukan, tiba-tiba listrik yang berasal dari genset mati. Semua menjadi gelap sekejap. Yang berada di lantai 5 spontan ketakutan karena tidak ada lampu sama sekali. Akhirnya penerangan sementara hanyalah senter dan lampu listrik yang sebelumnya sudah diisi dayanya. Shooting sempat terhenti sejenak, menunggu genset diperbaiki. SALAH SATU KRU YANG KESURUPAN  Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi, kami masih berjibaku untuk menyelesaika

Film Horror The Mannequins Karya Billy Christian (Bag.1)

Salah satu jenis teror dalam film horror yang saya sukai itu adalah jenis “doll horor”, film horror yang terornya itu berasal dari boneka. Banyak sih film Hollywood yang seperti itu contohnya : Dolls (1987), Puppet Master (1989), Dolly Dearest (1992), Demonic Toys (1992), Childs Play series (1988-2013), Dead Silence (2007), Annabelle (2014), Robert (2015) dan masih banyak lagi. Setelah bikin Petak Umpet Minako dengan boneka Jepang ichimatsu doll, saya bikin film juga yang engga jauh dari tema boneka yang berjudul The Mannequins.   Untuk film The Mannequins sendiri, saya yang bikin sendiri idenya dan skenarionya juga saya yang tulis sendiri. Kemudian saya pitching ke produser sebuah production house baru bernama Tymora Films. Setelah berhasil meyakinkan para produser dengan konsep ide dan cerita dasarnya kemudian project ini pun berjalan. Proses penulisan skenario memakan waktu sekitar 1-3 bulan. Pada saat preproduksi berjalan pun, skenario masih terus di furnished. Karen

Billy Christian tulis dan sutradarai film horror The Mannequins

Halo guys, setelah rilis Rumah Malaikat saya mau bikin film baru nih, judulnya The Mannequins. Kebayang dong ceritanya tentang apa. Disela kesibukan dengan post production Petak Umpet Minako dan Mereka Yang Tak Terlihat, saya bikin film The Mannequins ini. Film ini diproduksi oleh production house yang bernama Tymora Films. Jadi jangan kaget ya kalo kok keliatannya saya produktif sekali membuat film. Petak Umpet Minako sendiri sudah mau rampung post productionnya. Film The Mannequins ini adalah film ke-10 saya yang saya garap. Penasaran film apa aja yang udah saya buat? nih listnya : 1. Hi5teria produksi Starvision 2. Sanubari Jakarta produksi Lola Amaria 3. The Legend of Trio Macan produksi Radikal Films 4. 7 Misi Rahasia Sophie produksi Starvision 5. Tuyul Part 1 produksi Renee Pictures 6. Kampung Zombie produksi Maxima Pictures 7. Rumah Malaikat produksi SAS Pictures 8. Petak Umpet Minako produksi Nimpuna dan Rak Film films 9. Mereka Yang Tak Terlihat produksi Skylar Pict

Film Petak Umpet Minako

Petak Umpet Minako dibuat berdasarkan sebuah novel bestseller dengan judul yang sama "Petak Umpet Minako". Bercerita tentang segerombolan orang yang mengadakan reuni sekolah di gedung sekolah mereka yang kini sudah lama tidak digunakan dan sedang dalam proses pembangunan. Film ini terdiri dari serangkaian tokoh yang berkaitan satu dengan yang lain. Vindha, cewek misterius yang sewaktu SMA sering di bully ini mengajak teman-temannya untuk bermain permainan yang melibatkan arwah yang berasal dari Jepang. Permainan ini bernama Hitori Kakurenbo atau artinya bermain petak umpet sendiri. Permainan pemanggilan arwah ini menggunakan boneka sebagai medium untuk memanggil arwah, arwah yang dipanggil akan merasuki boneka ini dan mencari diri kita pada saat kita bersembunyi. Vindha melakukan ritual permainan Hitori Kakurenbo Tiara dan Gaby merasakan kengerian melihat Vindha melakukan ritual Geng bully Mami dkk menertawai Vindha Tiga, dua, satu Permaina