Langsung ke konten utama

Editing "Kotak Musik" HI5TERIA

Setelah melakukan shooting maka tahap selanjunya adalah post-production. post-production meliputi dua tahapan besar yaitu offline editing dan online editing. yang sekaranmg gue lakukan adalah offline editing. disini gabar disusun sesuai dengan skenario dan dilihat apakah dengan stok shot yang kita ambil bisa membawa emosi awal yang diinginkan di skenario dan apakah flownya sdah enak. kalau ternyata kurang worked out, berarti editing disini harus mulai bermain.

Salah satu adegan di "Kotak Musik". Gambar masih terang benderang belum melalui tahap color grading

Ada apa dibalik pintu ini? tunggu jawabannya di tahun 2012 hehehe



Editor gue bernama Pecuy, aslinya Yusep, dia adalah timnya Cesa David Lukmansyah, editor handal Indonesia yg udah nanganin film2 bioskop indonesia. Cesa sendiri sebagai supervisi aja disini. So far gue suka bekerja sama Pecuy. he got this sense of editing dan bisa paham dengan semua yang gue bilang. dia juga memberikan option2 ke gue yang bisa membantu gue mudahkan tell the story.  Editing adalah masalah rasa, what we feel after we see the image yang disambungkan dengan shot lain keterkaitan shot satu dengan shot lain akan membawa penonton ke rasa yang seperti apa. oleh karena itu we should be very sensitive dalam hitungan detik. menentukan cutting point dimana akan menentukan sebuah adegan itu berhasil atau tidak.

FARAH tokoh utama "Kotak Musik"


Gue agak kecewa dengan editor "Dunia Sempit" film pendek gue kemarin, karena menurut gue editornya itu kurang memiliki sense yang tajam akan rasa, jadinya cuttingannya agak nanggung. But anyway, itu bagian dari perjalanan gue dalam membuat film. 

(bersambung)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petak Umpet Minako All About Growing Up With Manga and Anime

Petak Umpet Minako is an Indonesian movie based on Indonesian best selling survival horror novel. The story is about young people who held a school reunion and plays a highly known Japanese hide and seek alone Hitori Kakurenbo. Hitori Kakurenbo requires a doll for the medium for the spirit to possessed who who will turn as the seeker. When the spirit comes, everybody runs for their life not only chased by the doll but also their haunting past life. The spirit that possessed the doll named Minako. Minako chase all the participant of the game and take their soul. As Minako collects more souls it gradually turns into a perfect form. I’m an Indonesian director who grows with Japanese cultures and admires how Japanese forms their cultures into a popular culture for their young generation. Not even for the Japanese, but also internationally. As I wrote the script the characterization of the characters is very manga-like character design. The way the actors acts in someway is unrealistic, b...

Boemboe Forum 2011

Boemboe Forum adalah sebuah acara pemutaran film dan diskusi yang diadakan oleh Boemboe sebuah organisasi yang berfokus ke film pendek. Tahun ini Boemboe memutar 6 buah film dari berbagai kota di Indonesia. Salah satunya film gue "Dunia Sempit". keenam film ini juga kemudian di'bedah' oleh kajian film ikj.

Film Petak Umpet Minako

Petak Umpet Minako dibuat berdasarkan sebuah novel bestseller dengan judul yang sama "Petak Umpet Minako". Bercerita tentang segerombolan orang yang mengadakan reuni sekolah di gedung sekolah mereka yang kini sudah lama tidak digunakan dan sedang dalam proses pembangunan. Film ini terdiri dari serangkaian tokoh yang berkaitan satu dengan yang lain. Vindha, cewek misterius yang sewaktu SMA sering di bully ini mengajak teman-temannya untuk bermain permainan yang melibatkan arwah yang berasal dari Jepang. Permainan ini bernama Hitori Kakurenbo atau artinya bermain petak umpet sendiri. Permainan pemanggilan arwah ini menggunakan boneka sebagai medium untuk memanggil arwah, arwah yang dipanggil akan merasuki boneka ini dan mencari diri kita pada saat kita bersembunyi. Vindha melakukan ritual permainan Hitori Kakurenbo Tiara dan Gaby merasakan kengerian melihat Vindha melakukan ritual Geng bully Mami dkk menertawai Vindha Tiga, dua, satu Permaina...