Langsung ke konten utama

Ekskul FILM di SMU 34



Ini adalah murid2 INVITE tahun 2011-2012
Gue sibuk-sibuk gini masi punya ekskul loh. hahaha... passion gue salah satunya adalah mengajar. pada mulanya gue merasa bahwa gue punya masalah dengan komunikasi. gue tuh pendiem. temen gue waktu SMA gak banyak. bahkan dirumah gue gak bergaul sama tetangga. TAPI... seiring berjalannya waktu, dengan ngebuat film gue terlatih untuk berkomunikasi dengan orang lain. gila aja kalo gue gak bisa komunikasi dengan baik lantas gue berbicara ngomong konsep gimana ke kru gue??? nah, karena sering bikin film pendek gue jadi punya keberanian untuk berbicara, juga berbicara didepan umum. akhirnya gue sering dipanggil buat jadi juri festival film pendek SMA, pembicara film di komunitas-komunitas indie, dosen dsb..

Nah, gue pun menikmati sebagai seorang pengajar. bagi gue mengajar itu selain berbagi ilmu juga mengasah kemampuan gue sendiri. gue menjadi paham banget dengan esensi filmmaking (dan masih terus belajar sampe sekarang). Gue gak pelit ilmu, kata temen-temen gue. honestly, kalo gue bisa ngebantu orang dari gak tau menjadi tau, buat gue itu adalah sumbangan kecil gue buat perfilman indonesia. untungnya hingga tahun 2011 ini dri tahun 2000, ekstrakurikuler yang gue dirikan dari SMA itu  masih berdiri sampe sekarang. dan udah menghasilkan banyak banget orang-orang yang mencintai film.




Anak-anak ekskul pun berprestasi smua




Buat gue kebahagiaan itu adalah ketika gue tahu bahwa anak didik gue sekarang berkembang dikomunitas mereka masing-masing. sesimple mengetahui bahwa mereka sampai sekarang terus bikin film or paling engga mereka mendirikan komunitas filmnya sendiri. :)

Waktu gue kuliah di IKJ gue sempet jadi asisten dosen buat Riri Riza, Slamet Rahardjo, Sam Sarumpaet, Nan Achnas. disana gue belajar metode mengajar mereka, seru banget. tentunya influence mereka begitu besar terhadap cara pandang gue ke film. Suatu hari nanti gue pengen punya sekolah film dan bisa ngebantu anak-anak yang minat di film dan punya bakat. karena gue ngerasa IKJ udah support banget sama gue. bayangin aja gue dapet beasiswa dari semester 2 sampe gue lulus!! kaga perlu bayar kuliah full. gue bersyukur banget deh pokoknya. heheheh kalo gue gak disupport sama orang-orang kayak Mas Riri Riza, Mba Mira Lesmana, Mba Nan, Mas Rizal Mantovani even pihak-pihak lain gue gak bakal punya kesempatan bikin film kayak sekarang. 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petak Umpet Minako All About Growing Up With Manga and Anime

Petak Umpet Minako is an Indonesian movie based on Indonesian best selling survival horror novel. The story is about young people who held a school reunion and plays a highly known Japanese hide and seek alone Hitori Kakurenbo. Hitori Kakurenbo requires a doll for the medium for the spirit to possessed who who will turn as the seeker. When the spirit comes, everybody runs for their life not only chased by the doll but also their haunting past life. The spirit that possessed the doll named Minako. Minako chase all the participant of the game and take their soul. As Minako collects more souls it gradually turns into a perfect form. I’m an Indonesian director who grows with Japanese cultures and admires how Japanese forms their cultures into a popular culture for their young generation. Not even for the Japanese, but also internationally. As I wrote the script the characterization of the characters is very manga-like character design. The way the actors acts in someway is unrealistic, b...

SONNY ANGEL collectibles

I started to collects new toys, it called sonny angel. this figure is super cute!!!! 

My FTV "Bakso Si Lu(k)man"

FTV "Bakso Si Lu(k)man" tayang 26 Oktober 8pm di Trans7 Bercerita tentang Lukman yang berusaha untuk membuka kembali warung bakso peninggalan ayahnya. Dulu warung bakso Koh Afuk sangat banyak pengunjung, namun semenjak kematian Koh Afuk, ayah Lukman, warungnya kini tutup. Ternyata Lukman tidak sendirian dalam menjalankan usaha warung bakso peninggalan Koh Afuk. Lukman juga dibantu oleh hantu-hantu leluhurnya mengatasi ulah saingan terberat Lukman, yaitu enjual bakso disamping warung Lukman yang bernama si Parjo.  FTV ini diperankan oleh Rully Fiss, yang sebelumnya bermain dalam film saya "The Legend of Trio Macan". Juga ada Yeslin Wang, Nobuyuki Suzuki dan Kang Wani Piro. Seru bikin FTV ini karena temanya horror tapi komedi. I really enjoy doing this.